R A I N



0 comments
Pagi yang cukup sejuk ini setelah langit menurunkan sedikit air hujan gerimis, ingin rasanya menemui dirimu...menyapa dirimu, mendengar suaramu dari balik dinding tebal ini...namun keberanianku tak cukup. Sudah tiga puluh menit aku melamunkan dirimu dan penasaran apa yang sedang kamu lakukan diruangan sebelah itu...aku berfikir dengan gelisah mencari-cari alasan agar dapat menyapa dirimu tanpa perlu malu atau ketahuan kalau aku memang sedang merindukan dirimu....aih tapi apa, aku pun bingung.
Mau alasan pinjam gula kan sudah dua hari kemarin, malulah aku kalau pakai alasan itu lagi,
mau alasan ngasih makanan bukankah sudah terlalu sering, aku takut malah kamu jadi illfell sama aku deh.

Akhirnya aku urungkan niatku ini, menyalakan Laptopku sembari mengerjakan tugas kuliahku yang belum rampung, sesekali aku pergi mengintip keluar jendela berharap kamu memperlihatkan wajahmu disana dan menyuguhkan senyuman seperti kemarin lagi...oh indahnya, namun sayang harapanku tak terkabulkan.
Sambil mengambil satu buah apel hijau yang masih tersimpan dikulkas, aku beranjak ke balkon apartemen dan menikmati rintik-rintik hujan yang kembali turun dan buritan awan hitam mengepul dilangit, aaah sungguh indahnya, sejuk. Aku suka sekali dengan cuaca seperti ini, aku suka sekali hujan...sejak kecil setiap kali hujan datang aku selalu berbasah-basahan ria, meskipun seringnya diomelin sama bundaku...tapi itu worth it lah buatku tak masalah yang penting aku bisa bermain air hujan.
Aku bisa menjerit ditengah derasnya hujan, aku dapat bermain lumpur, berlari-lari bebas bersama teman-temanku, dan dikala hujan sudah agak surut kami suka membuat sebuah origami perahu kertas lipat...kami tenggelamkan bersama di aliran sungai kecil dekat rumah...sungguh mengasyikan sekali.
Kali ini aku hanya dapat mengenangnya saja, karena sangat tidak mungkin setelah aku dewasa seperti ini aku mengulanginya, bisa jadi bahan tertawaan orang-orang!




R A I N   A K B A R
Mengapa kamu diberi nama Rain?
Pertama kali kita bertemu di pelataran apartemen ini, kamu membantuku mengangkat barang-barangku dari mobil, lalu kita pun berkenalan di lift yang kebetulan hanya kita berdua disana kali itu. Kamu menyebutkan namamu kali pertamanya setelah menurunkan kardus barang dan menyodorkan tanganmu sambil menyunggingkan senyuman manis yang agak sedikit aneh hehe
"Rain"....
lalu ku sambut "oya maaf" sambil menyodorkan tanganku...
Lalu kamu bertanya lagi "namamu Oya?"
Eh bukan hehe...namaku "Shita"
"ooh...asalnya darimana?"
"Bandung"
"Kuliah disini?"
"Iya" aku menjawab tanpa banyak kata, tak bermaksud bersikap dingin waktu itu, hanya saja aku sedang bete dan kelelahan karena tak ada satupun keluargaku yang bisa mengantarku, kali itu kebetulan salah satu saudara kami di Cianjur ada yang meninggal.

Sesampainya didepan pintu apartemenku, aku mengucapkan terima kasih kepadamu yang mau nenolongku bolak balik membawakan barang-barang dari mobil, tak lupa aku memberikan oleh-oleh Bandung yang kebetulan kubawa, pemberian dari Abahku dikampung...madu hutan Asli, katanya buat aku disini biar gak gampang sakit hehe...dasar Abahku memang sayang banget sama aku, cucu perempuan satu-satunya, aku yang paling dia manja dibanding cucu-cucunya yang lain.

"Wah apa ini"
"Madu atuh...masa belum pernah makan madu gituh?"
"Ya pernah atuh, tapi belum pernah dapet madu bungkusnya pake rotan hehe" sembil meledek logat sundaku
"Heheh...itu kan pakai botol dalemnya, luarnya aja emang pake rotan"
"Ooh, makasih banget ya"
"Lho aku yang makasih, dah kamu bantuin, hehe capek ya"
"Aaah gak apa-apa, beramal baik sama tetangga bolehkan sekalian kenalan"
"Emangnya kamu tinggal di nomor berapa?"
"Itu sebelah kamu" sambil menoleh ke pintu kamarnya"
"Oooh"
"Kalo butuh bantuan kasih tau aja ya, kita bantu" ngomong pakai nada khas Betawi..
"Iyah makasih sebelumnya"
"Ya udah istirahat aja dulu Neng" sambil ngeloyor pergi masuk ke kamarnya.
Setelah itu aku merapikan isi kamarku, merapikan semua barang bawaanku supaya besok tak perlu lagi capek, biar capek sekalian hari ini...tapi apa daya mataku sudah mengantuk, kunyalakan AC dan TV tanpa sadar aku pun tertidur pulas sampai Isya karena ingin ke toilet dan perutku memanggil sudah kelaparan...

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku kesini, sebelum menyewa apartemen ini, seminggu yang lalu dianter Ayah sama Bunda buat ngeliat cocok apa nggaknya tinggal disini, tapi waktu itu gak ketemu sama Rain.

***

Carita Jadul mode = ON



Dulu, waktu masih zaman duluuuuu pokoknya pertama kali kenal internet masih training kerja (tahun 2006), rasanya WAHHH menyentuh komputer, mencoba menjalankan komputer walaupun dengan sejuta perasaan bingung gak mudheng namun juga bercampur perasaan yang so excited ada sedikit rasa bangga yang disembunyikan dalam-dalam karena takut kelihatan katroknya sama boss, ya maklum aja baru keluaran esemka dibelantara kampung yang gak punya fasilitas komputer mumpuni apalagi internet, komputer dipake buat praktek aja sebulan sekali dan monitornya tabung, percaya deh...ampuuun sangat-sangat jadullll ditambah sekolah ngirit anggaran Listrik wkwkwk. Maka wajarlah kekatro'an saya ini menjadi-jadi ketika duduk di fasilitas kursi panas kantoran + punya desk meja kerja cantik dilengkapi fasilitas monitor terbaru plus pc terbaru dengan OS terbaru juga waktu itu...muantaaaaaaap polll.

Minggu pertama dan kedua cuman dikasih tugas browsing, dikenalin cara chatting, buat alamat email, setting email, sama Main game! huahahaha sampe-sampe addicted lho waktu itu mata bolor main seharian, sampai kecanduan juga chatting, rasanya seneng banget bisa ngomong sama orang lain diluar monitor yang antah berantah berada dimana, muka aslinya seperti apa apakah dia lagi ngupil, belim sikat gigi, ilernya masih belum di lap, dan seterusnya...gak pedulu toh gak keliatan hehe iya itu salah satu kelebihannya dunia internet, gak perlu dandan dulu!
Mulai buka chatroom, nengok forum Bandung daerah asalku donk tentunya, trus nengok room agama Islam, trus nyoba-coba masuk juga ke room orang India (Secara suka banget sama Shahrukh khan euy dari zaman esdeh, waooow seneng banget baca-baca orang-orang disana chatting pake bahasa Indihe, apalagi kalo pas dengan ada orang ngobrol pake fitur suara itu lhooo dalam hati "waaaah ini toh orang-orang India yang asli" wkwkwk geli banget yak....padahal gak satupun kata-kata yang daku mengerti hahaha.
Ah kalo coba mengingat-ngingat masa itu, langsung saja bulu kuduk merasa geli dan cengengesan sendiri, sama seperti halnya ngebuka-buka foto-foto jadul dan tulisan diary lebay zaman dulu, spontan saja pasti terkekeh-kekeh sendiri jadinya, apalagi jika mengobrolkannya dengan temen yang judulnya kenal waktu masa katrok itu dan masih sahabatan sampe sekarang, pasti aja ngakak terbahak-bahan, bayangin tuh....gak penting banget kan ya! haha
Masa bodo deh...lain kali coba tak sambung lagi, maklum dah lama gak nulis kok rasanya langsung pegel *alesan.
Salam kangen jadul mode=ON,
moga aja masih ada yang inget dan kangen diriku *gupraaaak